Optimasi Suhu Ruang Alat Pengering Ikan Melalui Penentuan Sudut Ideal Reflektor Cermin Datar
Abstract
Proses produksi ikan kering di NTT pada umumnya dilakukan secara tadisional dengan cara langsung dijemur dan mengandalkan sinar matahari sebagai pengeringnya. Didukung oleh suhu udara rata-rata siang hari di NTT berkisar dari 30 0 C sampai 33,7 0C maka energi panas ini sangat potensial untuk dimanfaatkan dalam memproduksi ikan kering. Untuk mencapai kadar air 20% sampai 35% agar perkembangan mikroorganisme pembusuk benar-benar berhenti dibutuhkan waktu penjemuran 5 hingga 8 hari. Waktu yang demikian lama memungkinkan terjadinya kerusakan dan penurunan kualitas ikan kering yang dihasilkan jika penyinaran kurang maksimal. Proses produksi ikan kering dengan cara dijemur langsung di tempat terbuka maka dari segi hygienitas kurang baik karena terkontaminasi debu, lalat, dan kotoran lainnya. Hal ini tentu saja berefek pada menurunya kualitas ikan dan harga jual. Selain itu proses penjemuran di tempat terbuka seperti ini apa bila tidak mendapat penyinaran secara maksimal maka akan menggangu kenyamanan lingkungan sekitar karena dapat menghasilkan aroma atau bau yang tidak sedap. Dari uraian di atas dikembangkan suatu alat pengeringan ikan melalui pemanfaatan energi panas matahari dengan sistim adjustabel reflector untuk mengoptimalkan suhu di dalam ruangan pengering. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode true experimental research dengan pokok kajian terletak pada: yang pertama adalah rancang bangun alat pengering, dan yang ke dua adalah menemukan sudut yang ideal untuk merefleksikan radiasi matahari ke kabin pengering sehingga proses pengeringan ikan dapat tercapai secara optimal. Dari pengujian yang telah dilakukan pada kemiringan reflector 45° dapat meningkatkan suhu ruang dalam kabin pengering hingga 63°C, dan stelah proses pengeringan selama 8 jam rata-rata kadar air sudah mencapai 45,29 % basis basah. Rencana kegiatan tahun ke 2 adalah mengembangkan kabin pengering dengan bahan dari aluminium dan diberi variasi 3 jenis absorber dari pasir, kelikir dan plat hitam. Tujuannya agar dapat diketahui jenis absorber mana yang paling ideal untuk dipakai untuk memproduksi ikan kering.