Studi Perencanaan Sumur Resapan Untuk Menanggulangi Banjir Di Kelurahan Oesapa Kota Kupang Study of Infiltration Well Planning to Overcome Floods in Oesapa Village Kupang City
Main Article Content
Abstract
Sumur resapan merupakan salah satu cara untuk meminimalisir banjir pada perumahan maupun badan jalan. Sumur resapan berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh dari atap rumah, kemudian air hujan tersebut akan diserap ke dalam tanah secara perlahan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari volume andil banjir dari setiap atap rumah yang akan ditampung oleh sumur resapan pada rumah-rumah di Kelurahan Oesapa untuk meminimalisir genangan yang terjadi pada jalan Timor Raya KM. 9 sampai KM. 10. Dalam penelitian ini menggunakan data curah hujan 20 Tahun terakhir dari stasiun pos hujan Tarus, Perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode Gumbel Tipe I dan metode Log Pearson Tipe III, dari hasil uji parameter statistik dan uji kecocokan kedua metode tersebut layak untuk digunakan sehingga dipakai curah hujan rencana terbesar yaitu metode Gumbel Tipe I. dalam perhitungan debit rencana dipakai kala ulang 2 Tahun dengan besar curah hujan harian 41,1294 mm. Dari hasil perhitungan debit rencana lebih besar dari debit saluran drainase eksisting yaitu sebesar 1,2753 /dtk > 1,0608 /dtk, sehingga perlu dibuat sumur resapan agar mampu menahan sebagian debit banjir rencana yang masuk ke saluran drainase yang ada agar air tidak meluap dari saluran drainase ke badan jalan. Sampel tanah pada lokasi studi diambil untuk uji permeabilitas di Laboratorium. Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh koefisien permeabilitas tanah (K) adalah 5,78 x cm/detik. Selanjutnya dari peta kontur dapat ditentukan titik rumah yang akan direncanakan sumur resapan. Berdasarkan data yang telah dianalisis menggunakan Metode SNI-03-2453-2002, diperoleh dimensi sumur resapan berbentuk lingakaran dengan diameter 1,40 m dan kedalaman sumur resapan sesuai dengan volume andil banjir yang berbeda-beda dari setiap atap rumah. Sebagai contoh untuk rumah I dengan tipe 15 x 11,5 memiliki diameter sumur resapan 1,40 m dengan kedalaman sumur 3,00 m dengan. Hasil perhitungan diperoleh 130 buah sumur resapan untuk 130 rumah dengan kedalaman yang bervariasi. yaitu kedalaman 1 m (7 buah); 1,5 m (13 buah); 2 m(16 buah) untuk sumur resapan tunggal, sedangkan untuk kedalaman 2,5 m (17 buah); 3 m (9 buah); 3,5 m (13 buah); 4 m (11 buah); 4,5 m (6 buah); 5 m (5 buah); 5,5 m (3 buah); 6 m (2 buah); 6,5 m (3 buah); 7 m (1 buah); 7,5 m (4 buah); 8 m (4 buah); 8,5 m (3 buah); 9 m (2 buah); 9,5 m (1 buah); 10 m (4 buah); 10,5 m (1 buah); 11 m (1 buah); 12 m (2 buah); 12,5 m (1 buah) dan 13 m (1 buah) untuk jenis sumur resapan paralel. Karena dari hasil perhitungan diperoleh kedalaman > 2,00 m maka akan dibangun sumur resapan mulai dari kedalaman 1,00 m – 2,00 m sampai kedalaman terpenuhi. Debit banjir rencana yang terjadi sebesar 1,2753 /dtk setelah ada sumur resapan berkurang menjadi 1,0533 /dtk, sehingga mampu mereduksi banjir sebesar 17,30 %.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Bisri,M. Surpriyani, E.Darmawan,V. 2009. Studi Pengembangan Sistem Drainase Perkotaan Berwawasan Lingkungan . Jurnal Teknik Pengairan.
BPS. 2022. Kecamatan Kelapa Lima Dalam Angka. BPS, Kota Kupang.
Brower, J.E. Jerold, Z. Von Ende. 1990. Field And Laboratory Methods For General Ecology.
Brown Publishing – USA.
Edisono,S. 1997. Drainase Perkotaan.Gunadarma – Jakarta.
Hasmar , H. 2012. Drainase Terapan.UII Press – Yogyakarta.
Kusnaedi. 1995. Sumur Resapan Untuk Pemukiman Perkotaan dan Pedesaan.Penebar swadaya – Jakarta.
Kodoatie,R.J.2005.PengelolaanSumberDayaAirTerpadu.Andi Offset – Yogyakarta.
Kono, K. 2019. Perencanaan Sistem Drainase Di Kota Kefamenanu (Studi Kasus : Kelurahan Kefamenanu Tengan Dan Kelurahan Kefamenanu Selatan). Sripsi S-1 Prodi Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana. Kupang.
Metcalf, Eddy. 1991. Wastewater Engginering.
Mc Graw Hill Inc – Newyork.
Pena, C. 2016. Pemanfaatan Sumu Resapan Dalam Meminimalisir Genangan Air (Studi Kasus : Depan SMAN 1 Kupang). Skripsi S-1 Prodi Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana Kupang.
Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12. 2005. Tata Cara Pemanfaatan Air Hujan.
Santosa, B. Suprapto, H. HS, Suryadi. 1998. Dasar Mekanika Tanah. Gunadarma – Jakarta.
SNI : 03-2453-2002. Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan UntukLahan Pekarangan.
SNI : 03-3424-1994. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan.
SNI : 06-2459-2002. Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan Pekarangan.
Soemarto, C.D 1989. Hidrologi Teknik.Usaha Nasional – Surabaya.
Soewarno. 1995. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Jilid I. Penerbit Nova – Bandung.
Subarkah, I. 1980. Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air.Idea Darma – Bandung.
Sunjoto, S 1989. Teknik Konservasi Air Pada Kawasan Permukiman. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Sunjoto, S 1988. Optimasi Sumur Resapan Air Hujan Sebagai Salah SatuUsaha Pencegahan Instrusi Air Laut. Yogyakarta.
Suripin, 2004, Sitem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan. Andi Offset – Yogyakarta.
Wesli, 2008, Drainase Perkotaan Jilid I.Graha Ilmu – Yogyakarta.