KAJIAN MATERIAL LOKAL GUNA MENDAPATKAN BAHAN TIMBUNAN PILIHAN UNTUK DITERAPKAN PADA RUAS JALAN PERBATASAN TTU-TIMOR LESTE
Main Article Content
Abstract
Daerah perbatasan, adalah merupakan serambi depan suatu negara. Ketersediaan jalan raya penghubung yang layak adalah merupakan kewajiban negara untuk melaksanakannya. Jaringan jalan raya merupakan prasarana transportasi darat memegang peranan penting dalam sektor perhubungan untuk kesinambungan distribusi orang, barang dan jasa. Di kawasan perkotaan sering terjadi kemacetan yang disebabkan tingginya aktivitas masyarakat, oleh karena itu diperlukan suatu analisa jaringan jalan. Di pedesaan membutuhkan akses jalan baru dan perbaikan jalan untuk mendukung proses pengangkutan hasil bumi dan atau mendukung transportasi masyarakat desa ke kota.
Ketersediaan bahan timbunan pilihan, harga dan kualitas yang memenuhi persyaratan menjadi pertimbangan dalam perencanaan pembangunan jalan. Bahan timbunan pilihan mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkerasan jalan, dimana bahan timbunan pilihan menempati proporsi terbesar dalam pelaksanaan jalan perbatasan. Bahan timbunan pilihan yang berasal dari alam seperti batu dan pasir umumnya digunakan sebagai bahan untuk lapis pondasi jalan atau campuran beraspal. Sedangkan untuk menekan biaya konstruksi jalan yang besar maka pemakaian material lokal merupakan pilihan yang paling ekonomis. Namun tidak semua daerah memiliki cadangan material yang cukup atau mutu sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga untuk memenuhi kebutuhan bahan jalan yang semakin meningkat dilakukan dengan cara mendatangkan material dari tempat lain atau melakukan perbaikan material lokal yang tidak memenuhi standar (substandar). Di lain sisi mendatangkan material dari luar untuk pekerjaan jalan akan menambah biaya pelaksanaan pekerjaan jalan. Berdasarkan inilah sehingga penelitian mengenai alternatif material lokal pada pekerjaan jalan, terutama jalan daerah perbatasan Inbate-di Kabupaten Timor Tengah Utara, dilakukan. Pada sampel dari Desa Inbate, agregat yang digunakan tidak layak untuk dijadikan sebagai bahan urugan pilihan pada pekerjaan jalan sebab nilai CBRnya = 42%. Spesifikasi meminta minimum 60%, selain itu dari sisi nilai gradasinya juga tidak masuk.