STUDI IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN GENANGAN BANJIR DI JALAN CAK DOKO KELURAHAN OETETE - KOTA KUPANG
Main Article Content
Abstract
Genangan air di Jalan Cak Doko khususnya di depan SMA Negeri 1 Kupang, sudah sangat memprihatinkan, karena genangan yang terjadi bisa mencapai ketinggian hingga 0.75 m, sehingga sangat mengganggu aktivitas lalulintas di lokasi tersebut. Genangan air di ruas jalan ini sering menyebabkan kemacetan karena, kendaraan yang melewatinya harus mengurangi kecepatan untuk menghindari cipratan air dan kemungkinan adanya lubang pada jalan, bahkan tak jarang ada kendaraan yang mogok karena mesin kendaraan tiba-tiba mati. Selain itu, genangan air tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan jalan yang berpotensi membentuk lubang atau cekungan yang membuat jalan tidak rata sehingga rawan kecelakaan. Dengan kondisi tersebut, maka diperlukan suatu studi untuk mengevaluasi dan menentukan upaya penanganan terhadap permasalahan genangan air/banjir yang ada di Kota Kupang, khususnya di Jalan Cak Doko Kelurahan Oetete. Berdasarkan hasil identifikasi di lapangan terhadap jaringan drainase yang ada di lokasi studi, terlihat bahwa saluran drainase secara umum sudah tidak berfungsi dengan baik, karena di dalam saluran terdapat banyak sekali sedimen dan sampah-sampah, baik itu sampah organik maupun sampah non organik sehingga menyebabkan penyempitan saluran. Genangan banjir di jalan Cak Doko (depan SMAN I) terjadi karena beberapa hal, antara lain adanya perubahan penggunaan lahan, di mana banyak daerah resapan yang kini telah beralih fungsi menjadi kawasan perumahan, sekolah, dan gedung lainnya, selain itu lahan-lahan kosong di sekitar gedung dan permukiman, banyak yang sudah dibeton, atau dipaving, sehingga mengurangi lahan untuk peresapan, serta adanya penyempitan saluran akibat sedimen dan sampah, sehingga saluran drainase tidak lagi mampu menampung air hujan, yang akhirnya menyebabkan luapan yang menggenangi daerah-daerah cekungan, terutama di sekitar jalan Cak doko. Berdasarkan hasil evaluasi debit banjir rencana periode kala ulang 5 tahun terhadap kapasitas saluran eksisting diperoleh kapasitas saluran (Qs) lebih kecil dari debit banjir rencana (Qr) sehingga kapasitas saluran eksisting tidak dapat menampung debit banjir yang terjadi. Saluran drainase eksisting juga tidak berfungsi dengan baik yang disebabkan terdapat banyak sekali sedimen dan sampah baik itu sampah organik maupun sampah non organik yang masuk ke dalam saluran sehingga menyebabkan penyempitan saluran. Dari hasil evaluasi kondisi debit banjir rencana terhadap kapasitas saluran eksisting, maka diperoleh pada ruas 1 sampai ruas 6 kapasitas saluran (Qs) lebih kecil dari debit banjir rencana (Qr), sehingga saluran drainase pada ruas 1 sampai ruas 6 tersebut tidak dapat menampung debit banjir rencana. Oleh kerena itu, perlu direkomendasikan untuk merencanakan dimensi saluran berdasarkan hasil perhitungan debit banjir rencana (Qr) kala ulang 5 tahun agar dapat menampung dan mengalirkan debit air hujan dan debit air kotor yang terjadi.