Pemodelan Bus Surabaya (Moving Moda Sebelum Ke Suroboyo Bus)
Main Article Content
Abstract
Masalah transportasi di Kota Surabaya bersifat kompleks karena tingkat pertumbuhan prasarana jalan yang tidak sebanding dengan peningkatan jumlah pergerakan. Hal ini ditunjukkan dengan semakin padat dan menyebabkan kemacetan dimana-mana, untuk itu pemerintah kota Surabaya harus dapat memaksimalkan sarana transportasi masal umum. Dengan adanya permasalahan tersebut juga mendorong pemerintah untuk mampu menyediakan fasilitas transportasi umum yang aman, nyaman, tepat waktu, dan dapat menjangkau pusat-pusat kegiatan di Kota Surabaya. Dalam rangka meningkatkan keinginan masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum, maka pemerintah menyediakan moda transportasi berupa Bus Suroboyo. Oleh karena itu, Bus Suroboyo ini didesain seaman dan senyaman mungkin agar masyarakat lebih memilih menggunakan moda bus Suroboyo dari pada mengendarai kendaraan pribadi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tarif Bus Suroboyo dengan pendekatan metode Ability To Pay (ATP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ability to pay (ATP) maksimum adalah Rp 10,416.67, minimum Rp 1,875.00 dan rata-rata Rp 4,902.19.
Article Details
References
Bruton, M. J. (1985). Introduction to transportation planning.
Permata, M. R. (2012). Analisa Ability To Pay dan Willingness To Pay Pengguna Jasa Kereta Api Bandara Soekarno Hatta-Manggarai. Universitas Indoenesia.
Supriyatno, D., Sulistio, H., Djakfar, L., & Wicaksono, A. (2012). PERMODELAN KEBUTUHAN TRANSPORTASI MASSAL GUIDED BUSWAY MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING. Jurnal Transportasi, 12(2).
Tamin, O. Z. (2008). Perencanaan, Pemodelan dan Rekayasa Transportasi. Bandung: ITB.
Wicaksono, Y. I., Riyanto, B., & Kusumastuti, D. R. (2006). ANALISIS KEMAMPUAN MEMBAYAR TARIF ANGKUTAN KOTA (Studi Kasus Pengguna Jasa Angkutan Kota pada Empat Kecamatan di Kota Semarang). Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Sipil, 15(1).