Analisis Kemanfaatan Embung Klampeyan Desa Tlogoadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman
Main Article Content
Abstract
Embung Klampeyan yang diresmikan tahun 2009 mempunyai luas 54 x 329 meter persegi dengan kedalaman 4,15 meter, mempunyai tampung air sebesar 15.000 m³ dan mampu mengairi lahan seluas 25 hektar di sekitar area embung. Untuk meninjau kinerja embung digunakan sistem pendekatan berdasar aspek: fisik, pemanfaatan, serta operasional dan pemeliharaan. Metode deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data digunakan pada penelitian ini. Skala Likert diterapkan untuk menilai/mengukur perihal sikap, pendapat serta persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap variabel penelitian yang berupa kejadian atau gejala sosial yang telah ditetapkan secara spesifik. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk Aspek Fisik mempunyai nilai 4.02, Aspek Pemanfaatan mempunyai nilai 4.13, dan Aspek Operasi dan Pemeliharaan mempunyai nilai 4.06, yang berarti ketiga aspek tersebut pada kondisi sangat baik. Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa Embung Klampeyan pada kondisi sangat baik yang berarti Embung Klampeyan dapat memberikan kemanfaatan yang sangat baik bagi masyarakat di sekitarnya.
Article Details
References
Kasiro, I. (1997). Pedoman Kriteria Desain Embung Kecil Untuk Daerah Semi Kering di Indonesia, PT. Medisa, Bandung.
Pemerintah Republik Indonesia. (2019). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air.
Suripin, (2004). Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air, Andi Offset, Yogyakarta.
Reduwan dan Engkus. (2007), Teknik Pengambilan Sample Taro Yamane atau Solvin, Alfabeta, Bandung.
Singarimbun, M. dan Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta.
Mantju. (1994). Teknik Perekaman Data, Lemlit IKIP Malang.
Sugiyono. (2011). Statika dan Penelitian, Alfabeta Cetakan ke-18, Bandung.