Analisis Kebutuhan Air Irigasi Untuk Daerah Irigasi Auman Bodog Di Kecamatan Selat Dan Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air pertanian, imbangan air, dan sistem pola tanam yang tepat di Daerah Irigasi (DI) Auman Bodog. Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui kebutuhan air sedangkan analisis komparatif digunakan untuk analisis imbangan air dan pola tanam. Kebutuhan air pertanian dihitung secara empiris yaitu penggunaan konsumtif (Etc), kebutuhan air di sawah (NFR), dan kebutuhan pengambilan air pada sumber (DR). Parameter hidrometeorologi yang digunakan adalah hujan efektif, evapotranspirasi, evaporasi, perkolasi, koefisien tanaman, dan efisiensi irigasi. Hasil analisis menunjukkan nilai kebutuhan air pertanian di DI Auman Bodog berkisar rata-rata 0,232 m³/dt. Nilai imbangan air di DI Auman Bodog menunjukkan terjadi surplus sepanjang tahun. Dimana surplus air tertinggi terjadi pada bulan Januari I, Pebruari I, II, Juni II, Oktober II. Hasil perbandingan antara debit andalan dengan kebutuhan air irigasi rencana pola tanam padi-padi-palawija dapat dilaksanakan secara serentak untuk ketiga subak yang ada di Daerah Irigasi Auman Bodog).
Article Details
References
Anonim. (2010). Standar Perencanaan Irigasi, Kriteria Perencanaan Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi. KP-01. Jakarta: Kementerian PU, Dirjen Sumber Daya Air.
Andrizky, Istijono, B., & Junaidi, A. (2017). Studi Alokasi Kebutuhan Air Pada Daerah Irigasi Batang Tingkarang Aakibat Alih Fungsi Lahan. Jurnal Pembangunan Nagari, 2(2), 155-172.
Franchitika, R. (2016). Analisa Kebutuhan Air Irigasi D.I. Batang Sinamar Lintau Buo Sumatera Barat. ARBITEK (Jurnal Teknik Sipil & Arsitektur), 2(1).
Hasibuan, S.H. (2011). Analisa Kebutuhan Air Irigasi Daerah Irigasi Sawah Kabupaten Kampar. Jurnal Aptek, 3(1), 97-102.
Juhana, E.A., Permana, S. Farida, I. (2015). Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bangbayang UPTD SDAP Leles Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Garut. Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Garut. ISSN : 2302-7312 Vol. 13 No. 1.
Mock, F.J. (1973). Land capability appraisal Indonesia: water availability appraisal. Bogor: Food and Agriculture Organization of The United Nations.
Nassir, D., & Hambali, R. (2016). Studi Optimasi Pola Tanam Jaringan Irigasi Desa Rias Dengan Program Linear. FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil), 4(1), 1-14.
Priyonugroho, A. (2014). Analisa Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang). Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, 2(3), 457-470.
Purwanto, & Ikhsan, J. (2006). Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, 9(1), 83-93.
Sahrirudin, Permana, S., & Farida, I. (2016). Analisis Kebutuhan Air Irigasi Untuk Daerah Irigasi Cimanuk Kabupaten Garut. Jurnal Konstruksi, 12(1).
Sembiring, C.E. (2016). Analisi Debit Air Irigasi (Suplai Dan Kebutuhan) Di Sekampung Sistem. Jurnal Rekayasa Teknik Sipil Universitas Lampung, 20(1).
Soemarto, C.D. (1987). Hidrologi Teknik. Jakarta: Erlangga.
Soewarno, (2000). Hidrologi Operasional, Jilid 1. Bandung : Citra Aditya Bakti.
Sosrodarsono, S., & Takeda, K. (1977). Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradna Paramita.
Syahputra, I., & Rahmawati, C. (2015). Analisis Ketersediaan Air Pada Daerah Irigasi Blang Karam Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Teknik Sipil Unaya, 1(1), 35-42.
Tampubolon, S.B., & Suprayogi, S. (2017). Analisis Kebutuhan Air Untuk Pertanian Di Daerah Irigasi Karangploso Kabupaten Bantul. Jurnal Bumi Indonesia, 6(4).