Analisis Analisis Kuat Tekan Berdasarkan Pengujian Beton Inti dan Nilai Pantul Palu dalam Arah Vertikal
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Hammer test dianggap kurang akurat karena hanya menginformasikan kuat tekan beton pada permukaan saja. Hammer test pada pelat beton arah vertikal ke atas dilakukan untuk menghindari pembongkaran penutup lantai. Jumlah titik pantul sesuai ketentuan dalam standar minimal 10, diupayakan untuk dikurangi tanpa mengabaikan tingkat akurasi dengan variasi pola titik pantul segiempat dan radial. Eksperimen dilakukan bertujuan untuk menentukan kuat tekan pelat beton berdasarkan hammer test vertikal ke atas. Pelat beton ukuran 30x75x15cm disiapkan dengan komposisi perbandingan berat 1PCC:2,697Ps:2,201Kr, w/c=0,5 yang di-core drill untuk mengetahui kuat tekan dan di-hammer test pola segiempat dan radial umur 14, 21, 28 dan 35 hari untuk mendapatkan nilai pantul dan ditentukan korelasinya. Kesimpulan: kuat tekan pelat beton (fcm) berdasarkan hammer test vertikal keatas dapat ditentukan dalam tiga persamaan dalam fungsi Rn: untuk Rn<35: fcm=1,6534Rn-26,08; 35£Rn£39: fcm=5,0852Rn-153,27 dan Rn>39: fcm=1,7726Rn-30,49; Rn=rerata 5 nilai pantul arah vertikal pada pusat bidang pengujian
Article Details
References
Badan Standardisasi Nasional. (1994). SNI-03-3403-1994 : Metode-Pengujian Kuat Tekan Beton Inti Pemboran. Badan Standardisasi Nasional Indonesia.
Badan Standardisasi Nasional. (1997). SNI-03-4430-1997 : Pengujian Hammer Test Tipe N dan NR.pdf.
Badan Standardisasi Nasional. (2002). SNI 03-2942-2002 : Metode Metode Pegambilan dan Pengujian Beton Inti.
Badan Standardisasi Nasional. (2010). RSNI 4803:20xx Metode Uji Angka Pantul Beton Keras (ASTM C 805-02). Badan Standardisasi Nasional Indonesian.
Badan Standardisasi Nasional. (2000). SNI 03-2834-2000: Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Badan Standardisasi Nasional Indonesia, 1–34.
Karundeng, V. S., & Steenie E. Wallah, R. P. (2015). Penerapan Metode Schmidt Hammer Test dan Core Drilled Test untuk Evaluasi Kuat Tekan Beton pada Ruang IGD RSGM UNSRAT Guna Alih Fungsi Bangunan. Sipil Statik, 3(4), 221–227. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/8206
Kumavat, H. R., Chandak, N. R., & Patil, I. T. (2021). Factors Influencing The Performance of Rebound Hammer Used for Non-destructive Testing of Concrete Members: A review. Case Studies in Construction Materials, 14, e00491. https://doi.org/10.1016/j.cscm.2021.e00491
Ridho, F., & Khoeri, H. (2015). Perbandingan Mutu Beton Hasil UPVT Metode Indirect Terhadap Mutu Beton Hasil Hammer Test dan Core Drill. Jurnal Konstruksia, 6(2), 25–39.
Simatupang, R. M., Nuralinah, D., & Remayanti, C. (2016). Korelasi Nilai Kuat Tekan Beton Antara Hammer Test , Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) Dan Compression Test. Rekayasa Sipil, 10(1).
Szilágyi, K., Borosnyói, A., & Mikó, T. (2013). Comparison Of The Inherent Variability In Rebound Hammer Tests Performed With Different Testing Instruments. Epitoanyag - Journal Of Silicate Based And Composite Materials, 65(3), 68–75. Https://Doi.Org/10.14382/Epitoanyag-Jsbcm.2013.14